Sekarang Tanggal Berapa Safar

Sekarang Tanggal Berapa Safar

Kalender Bulan Safar 1446 Hijriah

Berkaitan menyambut bulan Safar 2024, umat Islam memerlukan kalender untuk menentukan berbagai kegiatan ibadah dan sebagainnya. Berikut ini kalender bulan Safar 1446 Hijriah yang memuat 30 hari mulai 6 Agustus hingga 4 September 2024 mendatang:

Umat Islam tengah memasuki penghujung Safar 1446 H. Berakhirnya bulan ini tepat pada Rabu terakhir bulan Safar atau yang dikenal dengan Rebo Wekasan.

Safar adalah bulan kedua dalam kalender Hijriah. Seperti bulan-bulan Hijriah lainnya, Safar bisa berlangsung dalam 29 atau 30 hari.

Bulan Safar sampai 4 September 2024

Mengacu pada kalender Hijriah Indonesia 2024 terbitan Kementerian Agama RI, 1 Safar jatuh pada 6 Agustus 2024 dan bulan Safar akan berlangsung sampai tanggal 4 September 2024. Ini berarti Safar digenapkan dalam 30 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut kalender bulan Safar selengkapnya.

Hari Besar/Peristiwa Penting Bulan Safar dalam Islam

Ilustrasi Kronik Ramadan Pengepungan Tha'if

Bulan Safar menjadi saksi beberapa peristiwa penting dalam Islam yang terjadi di masa lalu. Berikut ini hari besar atau peristiwa penting dalam Islam di bulan Safar:

Kontributor: Syamsul Dwi MaarifPenulis: Syamsul Dwi MaarifEditor: Yulaika Ramadhani

Suara.com - Pemeluk Agama Konghucu akan merayakan perayaan Imlek setiap tahunnya. Meski ini merupakan hari besar umat Konghucu, pemerintah telah menetapkannya sebagai tanggal merah atau hari libur. Lantas, jatuh pada Imlek 2024 tanggal berapa?

Perhitungan Imlek akan didasarkan pada sistem penanggalan China atau kalender Lunar. Berbeda dengan kalender Masehi, kalender Lunar akan didasarkan pada siklus Matahari dan Bulan sehingga waktu imlek sedikit berbeda dari tahun ke tahun.

Tanggal berapa Imlek tahun 2024?

Berdasarkan SKB 3 Menteri tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024, Imlek kali ini akan jatuh pada hari Sabtu, 10 Februari 2024.

Baca Juga: Ini Warna Baju Imlek 2024 Menurut Shio yang Datangkan Keberuntungan

Melansir dari laman China Highlights, penanggalan ini didasarkan dengan kalender Lunar Tiongkok. Pada umumnya, tanggal Tahun Baru Imlek akan berjarak 21–51 hari dari Kalender Masehi atau kalender Gregorian yang digunakan secara internasional.

Meski berbeda setiap tahun, Tahun Baru Imlek selalu jatuh di antara tanggal 21 Januari hingga 20 Februari.

Kapan libur Imlek 2024?

Masih dari peraturan yang sama, Pemerintah Indonesia telah menetapkan adanya Libur Nasional dan Cuti Bersama untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Berikut adalah rincian hari libur yang Anda dapatkan untuk merayakan Imlek.

Baca Juga: Antam Luncurkan Emas Batangan Imlek Shio Naga dengan Motif 3D Unik

Jumat, 9 Februari 2024: Cuti bersama.

Sabtu, 10 Februari 2024: Libur Nasional.

Shio Tahun 2024 dan Elemennya

Berdasarkan kalender Lunar, setiap tahunnya akan diwakili dengan zodiak yang dilambangkan dengan hewan, yakni anjing, harimau, tikus, babi/babi hutan, lembu, kelinci, kuda, ular, naga, monyet, domba, dan ayam jago. Setiap elemen ini diyakini memiliki elemen tertentu.

Di tahun 2024 ini, kita akan memiliki shio Naga yang identik dengan elemen kayu. Menurut kepercayaan astrologi China, beberapa shio dinilai beruntung di tahun ini. Sebaliknya, ada pula yang dinilai kurang beruntung atau dipenuhi kesialan.

Daftar Libur Februari 2024

Kabar gembira bagi Anda yang merasa bulan Januari ini terasa sangat panjang. Pasalnya, di bulan Februari ini, Anda bisa menikmati beberapa hari libur nasional dan cuti bersama.

Berikut adalah daftar libur yang bisa Anda nikmati sepanjang bulan Februari 2024.

8 Februari 2024, Kamis: Libur Nasional Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

9 Februari 2024, Jumat: Cuti Bersama Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili.

10 Februari 2024, Sabtu: Libur Nasional Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili.

14 Februari 2024, Senin: Libur Nasional Pemilu 2024.

Itulah penjelasan tentang imlek 2024 tanggal berapa. Pastikan kalian sudah merencanakan liburan untuk tanggal tersebut karena ada waktu libur panjang

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

KOMPAS.com - Bagi Anda nasabah Bank BRI, barangkali kerap bertanya setiap tanggal berapa potongan ATM BRI?

Sebagai informasi saja, biaya administrasi bulanan rekening tabungan BRI berbeda-beda yang didasarkan pada jenis tabungan dan kartu ATM yang dipilih para nasabah.

Biaya administrasi bulanan merupakan biaya yang perlu dikeluarkan nasabah bank untuk kebutuhan administrasi bank yang dipotong dari saldo.

Hampir seluruh bank di Tanah Air memiliki potongan per bulan pada rekening tabungan, kecuali untuk beberapa tabungan yang bebas biaya admin.

Baca juga: Berapa Biaya Transfer BCA ke BCA Syariah?

Namun lazimnya, rekening tabungan dengan potongan admin bulanan memiliki fasilitas atau fitur yang lebih lengkap dibandingkan produk tabungan yang menawarkan gratis biaya admin.

Tujuan pemotongan biaya admin antara lain untuk menunjang fasilitas dan perawatan pemeliharaan kepada seluruh nasabah agar dapat menikmati layanan terbaik dari Bank BRI.

Guna menjawab pertanyaan seputar setiap tanggal berapa potongan ATM BRI? Maka potongan bulanan untuk biaya admin pada Bank BRI adalah tanggal 16 setiap bulannya.

Hal itu bisa tampak dari mutasi transaksi setiap bulannya. Bagi nasabah, tentu hanya perlu mengeceknya melalui mutasi di aplikasi mobile banking atau dengan mencetak rekening koran.

Baca juga: Hari Air Sedunia Pertama Kali Diperingati pada Tahun?

Secara umum, ada dua jenis tabungan di BRI yang paling banyak digunakan nasabahnya, yakni Tabungan Simpedes dan Tabungan BritAma. Kedunya memiliki biaya admin yang berbeda-beda.

Nah berikut ini masing-masing biaya admin BRI dan informasi lainnya:

Setiap tanggal berapa potongan ATM BRI, nasabah bisa mengeceknya pada mutasi tabungan, baik Simpedes maupun Britama.

Jadi sudah tahu setiap tanggal berapa potongan ATM BRI? Potongan biaya admin, baik Simpedes maupun BritAma dilakukan setiap tanggal 20 per bulannya.

Bulan Muharram 2024 Sampai Tanggal Berapa?

Tidak terasa, umat Islam telah mendekati batas akhir bulan Muharam 2024. Di waktu-waktu tersebut, umat Islam dianjurkan untuk mengisi akhir bulan Muharam dengan berbagai amal saleh seperti puasa Senin-Kamis, Puasa Daud, qiamulail, hingga bersedekah.

Bulan Muharam 2024 telah dimulai pada Minggu Kliwon, 7 Juli 2024 (1 Muharam 1446 H). Bulan Muharam 2024 memuat sebanyak 30 hari. Oleh sebab itu, bulan Muharam 2024 akan sampai pada Senin Wage, 5 Agustus 2024 (30 Muharam 1446 H) mendatang.

Kalender Bulan Safar 1446 H

Berakhirnya Bulan Safar Bertepatan dengan Rebo Wekasan

Mengacu pada kalender terbitan Kementerian Agama RI tersebut, tanggal berakhirnya bulan Safar bertepatan dengan hari Rabu. Dalam tradisi yang berkembang di masyarakat Jawa, Rabu terakhir bulan Safar diyakini sebagai hari turunnya 320.000 bala bencana.

Kepercayaan Rebo Wekasan ini disebut berasal dari seorang sufi sebagaimana dikatakan Abdul Hamid dalam Kanzun Najah Was-Surur Fi Fadhail Al-Azminah wash-Shufur.

Keterangan lain mengenai anggapan Safar adalah bulan turunnya bala bencana berasal dari hadits dhaif yang menyebut Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa mengabarkan kepadaku tentang keluarnya bulan Safar, maka aku akan memberi kabar gembira kepadanya untuk masuk surga."

Perbedaan Tanggal Berakhirnya Bulan Safar

Ada perbedaan berakhirnya bulan Safar jika dilihat dari sejumlah kalender Hijriah. Menurut Kalender Hijriah Global Tunggal (KHTG), kalender Hijriah yang digunakan oleh PP Muhammadiyah, Safar akan berakhir pada tanggal 3 September 2024. Menurut kalender ini, Safar telah dimulai sejak 5 Agustus 2024 dan berlangsung selama 30 hari.

Penanggalan tersebut senada dengan kalender Hijriah yang dipublikasikan dalam situs Islamic Hijri Calendar.

14 Desember , 2024 | Sabtu

tirto.id - Kalender Islam bulan Safar 2024 akan dimulai pada Selasa Kliwon, 6 Agustus 2024 M (1 Safar 1446 H) mendatang. Bulan Safar 2024 akan bergulir selama 30 hari hingga Rabu Wage, 4 September 2024 M (30 Safar 1446 H). Berikut ini kalender hingga hari besar yang diperingati di bulan Safar 2024.

Safar adalah bulan kedua dalam penanggalan kamariah atau kalender Islam. Masyarakat jahiliah di jazirah Arab pada masa silam, menganggap Safar sebagai bulan sial. Namun, Islam menolak kepercayaan tersebut sebagaimana hadis dari Ibnu Mas'ud Ra. sebagai berikut:

“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berdiri lalu bersabda, ‘Sesuatu tidak dapat menular kepada sesuatu yang lain.’ Lantas, berkatalah seorang Arab Badui, ‘Wahai Rasulullah, terkadang unta yang berkudis lalu dimasukkan dalam kandangnya kemudian menjalar ke seluruh unta?’ Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun menjawab, ‘Lalu siapakah yang menjadikan unta pertama kudis? Tidak ada penyakit menular [dengan sendirinya], tidak ada kesialan di bulan Safar, Allah telah menciptakan setiap yang bernyawa dan telah mencatat hidupnya, rezekinya, dan musibah-musibahnya,'"(HR Tirmidzi dalam Sunan no. 2143, hadis ini dinyatakan sahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir 2/1278).

Di samping itu, Islam justru melihat Safar sebagai bulan kebahagiaan dan kemenangan. Alasannya, terjadi beberapa peristiwa yang membahagiakan di bulan Safar seperti Rasulullah menikah dengan Khadijah binti Khuwailid hingga kemenangan umat Islam dalam Perang Abwa.