Perusahaan Asia Yang Berdiri Di Indonesia

Perusahaan Asia Yang Berdiri Di Indonesia

Kesultanan Kanoman

Sebenarnya, Kesultanan Kanoman merupakan pecahan dari Kesultanan Cirebon. Kesultanan ini berdiri pada tahun 1678. Selain Kesultanan Kanoman, ada juga Kesultanan Kasepuhan yang juga bagian dari Kesultanan Cirebon.

Kesultanan Kanoman memiliki keraton yang sangat luas, kira-kira hampir lima kali lapangan sepak bola. Beberapa budaya dari kesultanan ini masih dilestarikan oleh masyarakat setempat seperti Grebeg Syawal dan berziarah ke makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana.

Keraton Kasepuhan Cirebon

Selanjutnya adalah Keraton Kasepuhan Cirebon yang terletak di kelurahan Kasepuhan, Lemahwungkuk, Cirebon.

Dulunya, keraton ini bernama Keraton Pakungwati, yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kasultanan Cirebon.

Di dalam keraton ini terdapat museum yang berisikan benda-benda pusaka dan lukisan koleksi kereajaan.

Keraton Kasepuhan Cirebon didirikan oleh Pangeran Mas Zainul Arifin pada 1529.

Sampai saat ini, tahun 2023, Keraton Kasepuhan Cirebon masih aktif berfungsi, yang dipimpin oleh Pangeran Heru Rusyamsi Arianateraja, Sultan Sepuh Jaenuddin II Aria Natareja.

Istana Maimun Medan adalah istana Kerajaan Deli yang dibangun oleh Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah.

Istana ini terletak di Kota Medan, Sumatera Utara.

Istana megah ini dibangun di atas tanah seluas 2.772 meter persegi. Sementara itu, bangunannya seluas 772 meter persegi.

Pada saat ini, Istana Maimun memang sudah tidak lagi digunakan sebagai tempat tinggal sultan, melainkan dijadikan sebagai tempat wisata.

Dengan warna kuning khas Melayu dan bentuk bangunannya yang merupakan perpaduan gaya Spanyol, India, dan Italia, istana ini berhasil menarik perhatian wisatawan

Baca juga: Daftar Sultan Keraton Yogyakarta

Sebelum masa penjajahan, Indonesia merupakan sebuah wilayah yang terdiri dari berbagai kerajaan. Beberapa kerajaan yang populer ialah Kerajaan Majapahit, Kerajaan Sriwijaya, hingga Kerajaan Pajajaran. Beberapa kerajaan yang ada di Indonesia bahkan sudah berhasil menjalin kerja sama dengan kerajaan-kerajaan dari luar negeri kala itu.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, tak banyak masyarakat yang tahu bahwa ternyata masih ada kerajaan yang masih eksis. Berikut ini enam kerajaan di Indonesia yang ternyata masih berdiri hingga sekarang. Kerajaan mana saja?

PT Medco Energi International Tbk - MEDC

PT. Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak. Selain itu, juga termasuk gas bumi dan kegiatan energi lainnya, pengeboran darat dan lepas pantai adalah di antaranya.

Begitu juga dengan investasi (langsung dan tidak langsung) pada anak perusahaan, dilakukan perusahaan ini. MEDC, mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 13 Desember 1980.

Emiten ini memiliki nilai aset Rp 81,1 T dan harga saham ditutup pada Rp 570 / lembar per 25 Juli 2022.

Kerajaan di Indonesia yang Masih Berdiri

Berikut ini beberapa kerajaan di Indonesia yang masih berdiri sampai sekarang, yaitu:

1. Kesultanan Yogyakarta

Dahulu, terdapat Kesultanan atau Kerajaan Mataram Islam yang merupakan salah satu kerajaan Islam terbesar di Pulau Jawa.

Adanya intervensi dari Belanda membuat terjadinya perselisihan di dalam kerajaan yang memecah kerajaan dengan adanya Perjanjian Giyanti di tahun 1755.

Baca Juga: 5 Kerajaan Islam Tertua di Indonesia, Salah Satunya Samudera Pasai

Kesultanan Mataram Islam kemudian terpecah menjadi dua, yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kesultanan Surakarta.

Pada tahun 1755, Raja Kesultanan Yogyakarta, yaitu Sultan Hamengkubowono I mulai membangun Keraton Yogyakarta.

Keraton Yogyakarta inilah yang menjadi pusat pemerintahan dari Kesultanan Yogyakarta.

O iya, pada 5 September 1945, Sultan Hamengkubuwono IX menyatakan bahwa wilayah Yogyakarta bersifat kerajaan yang menjadi bagian dari negara Indonesia.

2. Kesultanan Surakarta

Perjanjian Giyanti membuat terbentuknya Kesultanan Surakarta di tahun 1755.

Kesultanan Surakarta memiliki kerajaan yang ada di Kota Solo yang kemudian dikenal sebagai Keraton Surakarta.

Nah, di Keraton Surakarta ini terdapat satu bangunan yang bertingkat yang disebut sebagai Menara Sangga Buana.

Dahulu, menara tersebut menjadi tempat bertemunya Sang Raja dengan Ratu Laut Selatan.

Menara Sangga Buana didirikan oleh Sri Susuhan Pakubuwono III di tahun 1782 dengan tujuan untuk memata-matai pasukan Belanda.

Saat ini, Kesultanan Surakarta masih ada dengan adanya kultur budaya berupa Sekaten dan Malam Suro.

Baca Juga: 5 Peninggalan Kesultanan Cirebon, Salah Satunya Keraton Kasepuhan

3. Kesultanan Kanoman

Kesultanan Kanoman adalah kesultanan hasil pecahan dari Kesultanan Cirebon di tahun 1678.

Kesultanan Kanoman ini mempunyai keraton yang luasnya hampir lima kali luas lapangan sepak bola, lo.

Beberapa budaya yang masih dilestarikan oleh masyarakat dari Kesultanan Kanoman, di antaranya Grebeg Syawal dan ziarah ke makan Sunan Gunung Jati.

4. Kesultanan Ternate

Kesultanan Ternate termasuk salah satu kerajaan tertua yang ada di Indonesia.

Kesultanan ini dalam sejarahnya merupakan gabungan dari empat kampung yang setiap kampungnya dipimpin oleh ketua marga atau Momole.

Adanya rasa kesusahan dari masyarakat karena para perompak laut membuat Momole menggabungkan empat kampung menjadi Kesultanan Ternate.

Kerajaan ini bernama kesultanan karena raja yang memimpin pada saat itu menganut agama Islam.

Kerajaan ini masih aktif sampai saat ini yang sekarang dipimpin oleh Sultan Mudaffat Syah.

5. Kesultanan Cirebon

Baca Juga: 5 Bentuk Peninggalan Kerajaan Ternate

Kesultanan Cirebon merupakan salah satu kerajaan Islam yang ada di Jawa Barat.

Kesultanan Cirebon berada di pantai utara yang merupakan perbatasan dari Jawa Barat dan Jawa Tengah masih ada sampai saat ini.

Kesultanan Cirebon ini juga menjadi jembatan antara budaya Jawa dengan budaya Sunda.

Pada zaman dahulu, Kerajaan Cirebon mempunyai hubungan diplomasi yang kuat dengan kerajaan Islam, yaitu Kerajaan Demak.

"Kerajaan di Indonesia yang masih berdiri sampai sekarang di antaranya Kesultanan Yogyakarta, Kesultanan Surakarta, Kesultanan Kanoman, Kesultanan Ternate, dan Kesultanan Cirebon."

Nah, itu tadi beberapa kerajaan di Indonesia yang masih berdiri sampai sekarang, Adjarian.

Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.

KOMPAS.com - Jauh sebelum menjadi negara republik, ada banyak kerajaan yang berjaya di Indonesia.

Mulai dari kerajaan bercorak Buddha, Hindu, hingga Islam, seperti Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sriwijaya, dan Kerajaan Majapahit.

Meskipun sudah banyak dari kerajaan tersebut yang runtuh, ternyata ada kerajaan lain yang diketahui masih berdiri kokoh sampai saat ini.

Baca juga: Faktor Kerajaan Sriwijaya Berpotensi dalam Bidang Perdagangan

Meskipun kerajaan yang berdiri saat ini tidak berdaulat seperti zaman dulu, fisiknya masih ada dan diketahui tetap dipimpin oleh seorang raja.

10 kerajaan Indonesia yang masih berdiri adalah:

Kesultanan Cirebon

Selain Kerajaan Pajajaran, di Jawa Barat terdapat sebuah kerajaan yang bercorak Islam yang dikenal dengan nama Kesultanan Cirebon. Kesultanan yang ada di pantai utara perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah ini masih eksis hingga sekarang. Uniknya, kesultanan ini menjadi jembatan budaya antara budaya Jawa dan budaya Sunda.

Dalam sejarahnya, kesultanan ini dibentuk karena Pangeran Cakra Buana yang seharusnya mendapatkan warisan berupa tahta Kerajaan Pajajaran, ternyata tidak jadi karena dirinya memeluk Islam. Ahi waris kerajaan diberikan kepada adik tirinya, yaitu Prabu Surawisesa. Pada zaman tersebut, masyarakat Kerajaan Pajajaran menganut agama Sunda Wiwitan.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Pangeran Walangsungsang atau Cakra Buana akhirnya mendirikan suatu pemerintahan di daerah Kebon Pesisir yang saat ini masih berlangsung dan dikenal dengan Kesultanan Cirebon. Dalam politik luar negeri, kesultanan ini mempunyai hubungan diplomasi yang kuat dengan Kesultanan Demak.

PT Salim Ivomas Pratama Tbk - SIMP

Perusahaan dari Salim Group berikutnya adalah PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) yang merupakan kelompok usaha yang mengelola agribisnis yang terintegrasi dan terdiversifikasi secara vertikal di Indonesia.

SIMP mengelola kegiatan usaha melalui dua divisi bisnis, yaitu Divisi Perkebunan dan Divisi Minyak & Lemak Nabati.

Kegiatan utama SIMP, meliputi seluruh mata rantai pasokan dari penelitian dan pengembangan, hingga pemuliaan benih bibit. Begitu juga dengan pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit, hingga produksi, pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening.

Per 25 Juli 2022, emiten ini memiliki nilai kapitalisasi pasar Rp 7,4 T dan harga saham ditutup Rp 468 / lembar.

Kesultanan Yogyakarta

Kesultanan Yogyakarta atau Keraton Yogyakarta adalah istana Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang masih aktif sampai saat ini.

Keraton Yogyakarta didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada 1755 silam, setelah Kerajaan Mataram Islam terpecah menjadi dua.

Adapun fungsi Kesultanan Yogyakarta adalah sebagai tempat tinggal para raja.

Selain itu, kompleks keraton ini juga dijadikan sebagai objek wisata bersejarah.

Keraton Yogyakarta berlokasi di Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta.

Saat ini, Keraton Yogyakarta ditinggali oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang juga merupakan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Terhitung sejak 1989 hingga tahun 2023, Sri Sultan Hamengkubuwono X genap memimpin selama 34 tahun.

Baca juga: Daftar Sunan Keraton Surakarta

Keraton Surakarta didirikan pada 1744, yang merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram Islam.

Keraton Surakarta dibangun oleh Susuhan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur akibat Geger Pecinan pada 1743.

Sampai hari ini, Keraton Surakarta masih aktif berfungsi sebagai tempat tinggal para sunan dan rumah tangga kerajaan yang masih menjalankan tradisi kesunanan.

Selain itu, kawasan Cagar Budaya Keraton Kasunana Surakarta Hadiningrat juga terbuka untuk umum.

Namun, ada beberapa area yang tidak boleh dikunjungi. Contohnya kediaman Raja Pakubuwono.

Para pengunjung yang datang hanya diperbolehkan melihat museum yang ada di dalam keraton.

Baca juga: Keraton Kanoman Cirebon: Sejarah, Letak, dan Fungsinya

Kesultanan Kanoman merupakan pecahan dari Kesultanan Cirebon pada 1678.

Kesultanan Kanoman dibangun oleh Pangeran Muhamad Badrudin Kertawijaya atau Sultan Anom I pada 1678, yang masih berdiri sampai hari ini.

KOMPAS.com - Jauh sebelum menjadi negara republik, ada banyak kerajaan yang berjaya di Indonesia.

Mulai dari kerajaan bercorak Buddha, Hindu, hingga Islam, seperti Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sriwijaya, dan Kerajaan Majapahit.

Meskipun sudah banyak dari kerajaan tersebut yang runtuh, ternyata ada kerajaan lain yang diketahui masih berdiri kokoh sampai saat ini.

Baca juga: Faktor Kerajaan Sriwijaya Berpotensi dalam Bidang Perdagangan

Meskipun kerajaan yang berdiri saat ini tidak berdaulat seperti zaman dulu, fisiknya masih ada dan diketahui tetap dipimpin oleh seorang raja.

10 kerajaan Indonesia yang masih berdiri adalah:

Istana Alwatzikhoebillah Sambas

Salah satu kerajaan yang ada di Kalimantan Barat adalah Istana Alwatzikhoebillah Sambas.

Istana ini terletak di pinggir pertemuan antara Sungai Subah, Sungai Sambas Kecil, dan Sungai Teberau.

Apabila ingin masuk ke dalam istana ini, maka harus lebih dulu melewati sebuah gerbang yang berbentuk segi delapan.

Istana Alwatzikhoebillah Sambas sendiri terdiri atas tiga bangunan berjajar.

Bangunan yang terletak di tengah adalah bangunan utamanya, tempat Sultan Sambas beraktivitas.

Sementara itu, bangunan di sebelah kiri berfungsi untuk menjamu tamu dan bangunan di sisi kanan dipakai untuk menyiapkan kebutuhan sultan dan keluarga.

Selanjutnya adalah Keraton Sumenep yang terletak di Kota Sumenep, Jawa Timur.

Keraton Sumenep didirikan oleh Lauw Piango yang berkebangsaan Tiongkok.

Konsep dari bangunan keraton ini terbilang cukup unik, karena menggunakan perpaduan gaya Jawa, Arab, Tiongkok, dan Eropa.

Saat ini, Keraton Sumenep berfungsi sebagai museum.

Sedangkan pada bagian pendopo dijadikan tempat kegiatan acara pemerintahan dan pagelaran seni dan budaya.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Tidore

Terakhir ada Kedaton Tidore, yang terletak di Kota Tidore, Maluku Utara.

Kedaton Tidore ini didirikan pada masa pemerintahan Sultan Tidore ke-28 pada 1810.

Dalam sejarah, pada 1912, sempat terjadi konflik internal kerajaan yang mengakibatkan Kedaton Tidore mengalami kerusakan masif.

Kendati begitu, saat ini, Kedaton Tidore sudah dibangun kembali sesuai seperti kondisi sebelum rusak.

Sorry, your currency is not supported in Fish Hunter.

Istana Sekala Brak Lampung

Di Lampung, terdapat kerajaan yang bernama Istana Sekala Brak Lampung.

Istana ini juga disebut sebagai Lamban Gadung.

Lamban Gadung berbentuk panggung sehingga setiap pengunjung yang datang harus menaiki tanggap saat masuk.

Istana ini terdiri dari dua lantai, yang mencakup ruang keluarga, kamar, ruang belakang, dapur, dan ruang untuk mencuci perabotan.

Kemudian pada bagian loteng biasanya dipakai untuk menyimpang barang-barang keperluan adat.

Baca juga: Peradaban China Kuno pada Masa Dinasti Shang