Diabetes Adalah Penyakit Apa

Diabetes Adalah Penyakit Apa

Cara Mengatasi Buang Air Kecil Terus Menerus

Dilansir Medical News Today, berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi sering buang air kecil.

Cara mengatasi sering buang air kecil adalah dengan latihan kegel. Latihan ini juga sering dilakukan wanita selama kehamilan.

Tujuan senam kegel adalah untuk memperkuat uretra dan otot panggul, dan untuk menopang kandung kemih. Lakukan senam kegel 10-29 per 3 kali sehari, dengan minimal selama 4-8 minggu untuk mendapatkan hasil terbaiknya.

Sering Buang Air Kecil Gejala Penyakit Apa?

Dikutip dari situs My Cleveland Clinic, sering buang air kecil adalah gejala penyakit seperti Infeksi saluran kemih (ISK), diabetes, sindrom kandung kemih yang terlalu aktif, masalah pada prostat atau disebut benign prostatic hyperplasia (BPH).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan juga dalam laman Mayo Clinic, ada beberapa penyakit dari kondisi sering buang air kecil, termasuk masalah di ginjal. Terutama pada tabung yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih (ureter).

Gejala penyakit lainnya dari sering buang air kecil adalah sebagai berikut:

Berapa Kali Buang Air Kecil yang Normal

Menurut situs Bladder & Bowel Community, jumlah buang air kecil yang normal adalah 6-7 sehari. Dalam hal ini, frekuensi kencing yang normal juga akan bergantung dari berapa banyak cairan yang seseorang minum dalam sehari.

Di sisi lain, kondisi kesehatan dan usia juga termasuk faktor yang berpengaruh dalam frekuensi normalnya buang air kecil. Jadi, bayi, anak-anak, dan orang dewasa akan memiliki frekuensi buang air kecil normal yang berbeda.

Apa itu GDM? Apakah kesan jika alami GDM ini?

Kesan atau komplikasi GDM ini boleh berlaku kepada dua pihak iaitu ibu yang hamil dan juga bayi yang dikandung.

Antara kesan yang boleh berlaku terhadap bayi dalam kandungan ialah:

Kesan yang berlaku kepada ibu hamil yang mengalami GDM pula adalah seperti berikut:

Apakah simptom jika seseorang wanita hamil itu mengalami GDM?

Kebanyakan wanita hamil tidak mempunyai simptom khusus yang boleh dilihat untuk menentukannya mengalami GDM.

Namun, wanita hamil mungkin akan lebih kerap haus dan membuang air kecil jika alami GDM.

Ragam Diabetes Mellitus: Diabetes Kehamilan (GDM)

Diabetes melitus gestasional (GDM) adalah diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya. Diabetes melitus pada kehamilan terjadi di sekitar 2–5% dari semua kehamilan. GDM bersifat temporer dan dapat meningkat maupun menghilang setelah melahirkan. GDM dapat disembuhkan, namun memerlukan pengawasan medis yang cermat selama masa kehamilan. Meskipun GDM bersifat sementara, bila tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan kesehatan janin maupun sang ibu. Risiko yang dapat dialami oleh bayi meliputi makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit jantung bawaan dan kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka. Peningkatan hormon insulin janin dapat menghambat produksi surfaktan janin dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan. Hyperbilirubinemia dapat terjadi akibat kerusakan sel darah merah. Pada kasus yang parah, kematian sebelum kelahiran dapat terjadi, paling umum terjadi sebagai akibat dari perfusi plasenta yang buruk karena kerusakan vaskular.

Dokter Dara Deanita selaku dokter umum Primaya Hospital Bekasi juga menjelaskan faktor risiko terkena diabetes antara lain:

Ragam Diabetes Mellitus berdasarkan ketergantungan terhadap insulin

Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM) adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa. Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan dengan diet maupun olah raga. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal. Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling awal sekalipun adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian.

Non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM) merupakan tipe diabetes melitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen. Pada NIDDM ditemukan ekspresi SGLT1 yang tinggi, rasio RBP4 dan hormon resistin yang tinggi, peningkatan laju metabolisme glikogenolisis dan glukoneogenesis pada hati, penurunan laju reaksi oksidasi dan peningkatan laju reaksi esterifikasi pada hati. Diabetes melitus tipe 2 dapat dicegah atau diperlambat munculnya dengan mengembangkan Pola Hidup Sehat:

Apakah yang boleh dilakukan bagi mengelakkan keadaan ini?

Semua wanita yang hamil berisiko untuk mendapat diabetes gestasi ini.

Namun, sekiranya anda mengamalkan gaya hidup yang sihat sebelum hamil, anda mungkin kurang berisiko untuk mengalami GDM pada kelahiran akan datang atau mendapat diabetes jenis 2.

Antara cara yang boleh dilakukan untuk mengurangkan risiko GDM ialah:

[embed-health-tool-bmi]

Sekarang anda sudah tahu apa itu GDM secara ringkas. Semoga panduan ini dapat membantu anda untuk lebih sedar mengenai diabetes gestasi ini.

[embed-health-tool-bmi]

%PDF-1.7 %µµµµ 1 0 obj <>/Metadata 233 0 R/ViewerPreferences 234 0 R>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.4 841.8] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœí[KsÛȾ«Jÿaj/¤L3x R.§dK¶•µÖ[ɲ9�MÉA†&�Ò¿ßéîy@¬•ÁЇø@“óìéÇ×�±“÷«qÞ>=¹|qqÆÒ“7ãfÆ¢i3º8‹Ÿ=cÏÏ^°¥I ÿ¤¬KYQIÎdÎÉÖÓã£_ÿÄšã£çWÇG'/9ãœ]}<>âj`Ê8«D’Š‚UE�d’]-Ô Wï+6û¬Ve3ü%õ¯WÇGÿŒÎ⑈^ÇEô2Î#Ëè·(Ô|þs<âiô*åÑßã2:gjŒ=¿|«>ß�Bö^0½Âù?ÎßAÃoqü/võ×ã£sEæߎ�¾íPBˆ$—þ¡ð,úlØ­òDönu¢™„ìy~'ÝåÙ%r嚟ŸÇ£,zw�§È–Ó×,Víæî°<Ëê4©ÅyÆÎ/_0*'^9‘%…Tÿñ¤�¡IìÍ`ŠT$

The BMW X1 is a popular luxury compact SUV that offers a perfect balance between comfort, performance, and style. Maintaining a BMW X1 in good condition is essential to maximize its performance, fuel efficiency and lifespan.

According to BMW, the recommended service interval for the X1 is every 12 months or 10,000 miles, whichever comes first. However, some components require more frequent attention, such as the oil level and brake fluid, which should be checked every 6 months.

The BMW X1 service schedule includes a range of tasks carried out during different service intervals, from basic oil changes and thorough inspections to complex repairs and part replacements. For example, on the first service at 12 months or 10,000 miles, the X1 undergoes an oil change, filter replacement, brake fluid check and brake pads and discs inspection.

It is recommended to have your BMW X1 serviced by a BMW certified technician who can detect and repair any problems efficiently and ensure that all service tasks are completed to the manufacturer's standards. Also, using genuine BMW parts and accessories is recommended to maintain the quality and integrity of your vehicle.

Overall, the BMW X1 requires regular servicing and maintenance to keep it in top condition and enhance its performance and longevity. Following the manufacturer's recommended service schedule and schedule checks can prolong the life of your BMW X1 and help you avoid costly repairs in the long run.

Dokter Dara Deanita yang merupakan dokter umum dari Primaya Hospital Bekasi menjelaskan mengenai ragam diabetes mellitus dengan mengkalsifikasikannya menjadi:

Gejala diabetes mellitus

Dikatakan menderita Diabetes Mellitus apabila menderita dua dari tiga gejala yaitu:

Untuk itu Dokter Dara Deanita menghimbau kepada para penderita diabetes untuk melakukan pengelolaan diabetes miletus:

Primaya Hospital Bekasi sangat peduli terhadap kasus Diabetes Mellitus, para dokter spesialis penyakit dalam dan dokter umum Primaya Hospital terus mengampanyekan untuk para penderita Diabetes Mellitus agar selalu menjaga pola hidup sehat dan rutin kontrol kesehatan di Primaya Hospital.

Untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan dan mendapat informasi paket-paket Medical Check Up, Anda dapat menghubungi Customer Care Primaya Hospital Bekasi Barat di 021 886 8888. Semoga bermanfaat.

Ilustrasi gambar oleh wei tang

Sering buang air kecil adalah kondisi di mana seseorang buang air kecil berkali-kali dan lebih sering dari biasanya selama periode 24 jam.Kondisi tersebut tentu menimbulkan rasa tak nyaman, dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Buang air kecil sendiri merupakan cara tubuh untuk membuang cairan limbah (urine).Walaupun bisa hilang seiring waktu, namun sering buang air kecil juga bisa berbahaya, karena dikaitkan dengan masalah kesehatan lain yang tidak normal.

Memantau Asupan Cairan Tubuh

Memantau asupan cairan tubuh termasuk cara mengatasi sering buang air kecil sederhana yang bisa dilakukan. Pasalnya, jika kita banyak minum air pada waktu tertentu, hal itu juga yang menjadi penyebab utama buang air kecil.

Sejatinya, pilihan pengobatan akan tergantung dari penyebab yang mendasari seseorang sering buang air kecil. Sering buang air kecil bisa diobati dengan obat-obatan dari resep dokter.

Misalnya memberi antibiotik atau obat penghilang rasa sakit. Cara ini dilakukan jika seseorang yang sering buang air kecil mengalami infeksi ginjal. Sementara, seseorang yang didiagnosis kandung kemihnya terlalu aktif akan diberi obat antikolinergik, hingga pelatihan kontrol kandung kemih.

Jika saat buang air kecil merasa sakit dan terdapat darah, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan perhatian lebih. Dalam banyak kasus, penyedia layanan kesehatan juga dapat membantu meringankan gejala yang ada, dengan merawat kondisi yang mendasarinya.

Pasalnya, pengobatan yang cepat bisa membantu untuk mengatasi infeksi serta mencegah adanya komplikasi. Semoga informasi seputar sering buang air kecil tadi, bisa menambah pengetahuan dan pemahaman detikers ya!